Rabu, 31 Desember 2008

Standar Proteksi Petir di Lingkungan Migas Indonesia


Ayo sebutkan standar Proteksi Petir di lingkungan Migas Indonesia :
  1. IEC 61024 - 1/1990 (selalu diperbaharui ...) tentang proteksi terhadap sambaran petir
  2. IEC 61312 /1995 (selalu diperbaharui ...) tentang proteksi terhadap impuls elektromagnetik
  3. NFPA 780 (selalu diperbaharui ...) tentang standar Proteksi PetirAmerika (masih dipakai pa nggak yaa???)
  4. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (selalu diperbaharui ...)
  5. SNI Sistem Proteksi Petir 2006 (selalu diperbaharui ...)
  6. ... apa lagi yaa ...

Tempat Hunting Spare Part Proteksi Petir di Jakarta Indonesia



  1. Toko-toko listrik di Pasar Kenari Lama-Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat (Merk Apa saja (Dehn, OBO, ... - tapi yo perlu waspada Bawa Arreter Tester Kalau hunting kesana, siapa tau dapat Arrester Bekas/ Failed :)

  2. PT. Zeus Prima Garda (Produk PRIMA)
    http://www.zeusprima.com/
    Jl: Mampang Prapatan XV . No: 18 Jakarta Selatan-12790 - Indonesia
    Tel: +62-21- 700.95480 / 709.69810 / 798.8443 Fax :+62-21- 798.8443
    email :
    contact@zeusprima.com zeusprima@yahoo.com cws3@indosat.net.id

  3. PT. Aman Berkah Sejahtera (Produk ERICO)
    http://www.petir.com/
    Puri Niaga Blok K7/2NJl. Puri Kencana Kembangan SelatanJakarta 11610, IndonesiaTelp.: 6221-5823571-72Fax. : 6221-5823573

... dan masih banyak re-seller juga...

Produk Proteksi Petir Indonesia - Besutan Anak Bangsa


Sekarang tidak perlu ragu lagi memakai produk Proteksi Petir Indonesia - Besutan Anak Bangsa (Master Petir Indonesia). Kalau mau tau yaa, "Bandara Changi - Singapore" juga memakai Design Proteksi Petir Karya beliau-beliau ini .. Hebat!!!

Software untuk men-Design LPS (Lightning Protection System)


Ada beberapa software Instant yang bisa digunakan untuk men-Design LPS

Disarikan dari http://www.erico.com/

Minggu, 28 Desember 2008

Petir, Musibah atau Berkah?

Di negara Eropa atau Amerika, petir menjadi momok yang menakutkan bagi peralatan elektronik. Ini berbeda dengan negara kita. Padahal Indonesia merupakan negara dengan hari guruh tertinggi.Kondisi meteorologis Indonesia memang sangat ideal bagi terciptanya petir. Menurut Dr. Ir. Dipl. Ing. Reynaldo Zoro, ahli petir dan direktur PT Lapi Elpatsindo, ada tiga syarat untuk timbulnya petir."Ada udara naik, kelembapan, dan partikel bebas atau aerosol," katanya. Ketiga syarat itu terpenuhi dengan baik di Indonesia sebagai negara maritim. Udara naik ada karena sebagai negara tropis, panas menyinari tanah sehingga ada pergerakan udara ke atas; lembap, jelas ya, sehingga dengan adanya kelembapan, udara yang naik menjadi basah dan bisa membikin awan; sementara sebagai negara kepulauan tidak akan kekurangan partikel bebas karena bisa disuplai dari air laut atau industri seperti pabrik semen.Sayang, Indonesia belum memiliki kesadaran betapa berbahayanya petir bagi umat manusia. Atau, bisa jadi, Indonesia belum mendata kerugian akibat petir. Yang jelas, mengutip dari Badan Pemadam Kebakaran Austria, kerugian karena sambaran petir tiap tahun cenderung naik. Jika tahun 1981 kerugian akibat sambaran langsung berjumlah 34 dengan nilai kerugian dalam 1.000 OS (setara Rp 9.000,-) sebesar 7.490 dan sambaran tidak langsung berjumlah 16.049 dengan nilai kerugian dalam 1.000 OS sebesar 27.677, maka satu dekade kemudian meningkat menjadi 59 dengan nilai 12.219 (sambaran langsung) dan 25.685 dengan nilai sebesar 75.016.Sementara di Jerman, statistik kerusakan akibat sambaran petir (28,7%) jauh di atas bencana alam lainnya seperti banjir (7,1%), kebakaran (6,5%), atau badai yang cuma 0,6%. Induksi Lebih BerbahayaTentu saja petir tidak bisa dianggap musibah, sebab petir merupakan bagian dari sirkuit global."Bumi itu mirip kapasitor. Antara ionosfer dan Bumi, jika langit cerah, ada arus listrik yang berasal dari ionosfer (bermuatan positif) ke Bumi yang bermuatan negatif. Arus ini mengalir terus," kata Zorro.Anehnya, Bumi tidak terbakar juga. Ternyata ada awan petir, yang menjadi penyeimbang, karena bermuatan positif dan negatif. "Yang positif turun ke Bumi, yang negatif naik ke ionosfer," tambah Zoro.Selain itu, petir merupakan suatu proses alam penyebab fiksasi nitrogen yang menghasilkan unsur nitrogen. Nitrogen sangat penting artinya bagi tumbuhnya pohon dan mengisi sekitar 4/5 atmosfer Bumi. Setiap tahunnya petir menyumbang 10 juta ton nitrogen!Namun, tidak semua awan adalah awan petir. Hanya awan cumolo nimbus yang bisa menghasilkan petir. Petir terjadi karena pelepasan muatan listrik dari satu awan cumolo nimbus ke awan lainnya, atau dari sebuah awan langsung menuju Bumi. Yang terakhir inilah yang akan membawa malapetaka. Bayangkan saja jika muatan yang dibawanya dalam sepersekian detik bisa mencapai sebesar 100 juta volt. Bandingkan dengan kursi listrik untuk mengeksekusi penjahat, yang hanya bermuatan ribuan volt.Selain mengalirkan arus impulsnya ke tanah (sambaran langsung), petir juga memancarkan energinya berupa gelombang elektromagnetik atau lightning electromagnetic pulse (sambaran tidak langsung). Dengan berkembang pesatnya peralatan elektronika dan mikroelektronika beberapa dekade terakhir ini, sambaran tidak langsung menjadi momok yang menakutkan meski mengenai tempat yang jauh (sampai 2 km). Ketakutan itu karena radiasi, induksi, dan konduksi dari gelombang elektromagnetik tadi.Kerusakan instalasi komputer di Koln, Jerman, pada tahun 1989 bisa menjadi ilustrasi. Sebuah gedung tersambar petir. Sekitar 100 m dari situ terdapat gedung komputer. Akibat kenaikan tegangan yang disebabkan oleh sambaran petir tersebut, komputer menjadi rusak. Biaya perbaikan perangkat komputer menelan Rp 1 miliar, tetapi kerugian karena tidak bekerjanya komputer mencapai Rp 4 miliar.Untuk mengatasi hal tersebut, infrastruktur yang membutuhkan tenaga listrik, telekomunikasi, dan proses data (seperti komputer dan sistem informasi) perlu diberi proteksi (lightning protection system, LPS). Selain itu juga semakin perlu sistem pelacak petir (lightning position & tracking system, LPATS) Mahal, tapi Ingat ManfaatnyaTempat-tempat dengan tingkat sambaran tinggi (baik frekuensi maupun intensitasnya) perlu mendapat prioritas pertama dalam penanggulangannya. Demikian pula dengan lokasi yang bernilai bisnis tinggi (industri kimia, pemancar TV, Telkom, atau industri strategis seperti hankam dan pelabuhan udara) memerlukan proteksi seoptimal mungkin. Ingat kasus sambaran petir di kilang minyak Cilacap tahun 1998 yang menimbulkan kebakaran berhari-hari serta menghanguskan sebagian besar peralatannya, sehingga menghentikan proses pengilangan?Pemakaian penangkal petir tradisional (eksternal) sudah dikenal sejak dulu untuk melindungi bangunan atau instalasi terhadap sambaran petir. Sayangnya, sistem proteksi ini hanya bisa melindungi bangunan dari kebakaran atau kehancuran. Ancaman induksi tegangan lebih atau arus lebih belum terserap sepenuhnya. Padahal, induksi ini tak kalah berbahayanya, terutama terhadap peralatan elektronik yang cukup sensitif dan mahal harganya. Di situlah peran proteksi internal.Proteksi internal berarti proteksi peralatan elektronik terhadap efek dari arus petir. Utamanya efek medan magnet dan medan listrik pada instalasi metal atau sistem listrik. Berhubung rumah tangga sekarang ini sudah tak bisa lepas dari peralatan elektronik yang sensitif, maka proteksi internal sudah waktunya dipasang.Zoro pernah menyaksikan demo tentang pentingnya proteksi internal pada rumah tangga. Ada pesawat TV yang tidak dipasangi alat proteksi internal (arestor). Televisi diletakkan di sebuah ruangan dan di depannya ada boneka sebagai penonton. Ketika ada sambaran petir, TV tersebut meledak. Setelah asap akibat ledakan dikeluarkan, wajah boneka tadi penuh dengan pecahan kaca tabung TV. "Bagus sekali demonya," komentarnya.Jika ditilik dari harga, "Memang mahal." Tapi, jika dibandingkan dengan manfaatnya baru terasa murah. Bisa diibaratkan dengan mengambil polis asuransi. Sekadar perkiraan, untuk proteksi internal dengan tujuan melindungi komputer dan telepon dibutuhkan biaya sekitar Rp 2 juta. Menghemat Dengan Sistem Peringatan DiniBagi infrastruktur strategis yang rentan terhadap induksi, selain proteksi, masih perlu dibekali dengan sistem peringatan dini. Dengan sistem ini, kerugian bisa diminimalkan. Seorang manajer beberapa pabrik yang berkaitan dengan listrik menyatakan bahwa perusahaannya bisa menghemat sampai setengah juta dolar setiap tahunnya dengan memanfaatkan sistem tersebut (Scientific American edisi Agustus 1997). Dengan informasi yang didapatkannya, ia bisa menghentikan operasi pabriknya sehingga terhindar dari induksi petir, misalnya.Sebagai negara dengan hari guruh tertinggi di dunia, Indonesia pun sudah melengkapi dengan sistem peringatan dini. Alat canggih dari Amerika seharga sekitar Rp 15 miliar ini dimiliki oleh PT Lapi Elpatsindo (perusahaan milik ITB).Ketika petir menyambar Bumi, radiasinya menyebar. Receiver yang dipasang di Bumi akan menerima radiasi itu. Ada 16 receiver di seluruh Indonesia, namun baru delapan yang beroperasi. Dari situ, tiga sensor terbaik mengirim data ke pusat (Jakarta). Real time! Daerah yang tersambar petir bisa di-zoom sampai seluas 15 x 15 km.Data lain yang bisa diperoleh adalah lokasi sambaran petir, waktu terjadinya sambaran, besarnya amplitudo arus petir dan energinya, maupun kecuraman gelombang petir. Hanya saja, menurut Zoro, tidak semua petir direkam."Kalau semua ditangkap, storage kita cepat sekali penuh. Di luar negeri, storage penuh dalam jangka tiga bulan. Kita tiga bulan sudah penuh," ujar Zoro. Hanya petir di atas 7 kA yang ditangkap. Alasannya, petir di bawah 7 kA tidak berbahaya bagi peralatan rumah. Dengan adanya pembatasan itu, storage yang berupa optic disc bisa bertahan selama delapan bulan.Sistem informasi data petir itu sangat membantu dalam menghitung kemungkinan terjadinya sambaran dan jumlah sambaran petir (stroke probability). Dengan menggunakan sistem komunikasi yang ada serta memanfaatkan satelit Palapa dan GPS, setiap pemakai yang berada di seluruh kawasan Indonesia dapat menggunakan dan memanfaatkan sistem tadi. Dengan bantuan peranti lunak Video Information System (VIS), kita bisa menampilkan daerah seluas 200 km2.VIS bisa dioperasikan pada hampir semua PC. Menunya lengkap dan user friendly. Kelengkapan ini akan memudahkan pemakai untuk membaca, menganalisis, dan memanfaatkan data petir. Jadi, tak perlu menjadi murid Ki Ageng Selo untuk bisa "menangkap" petir.
Disarikan dari : http://arsip.info/sains/fisika/astronomi/cuaca/petir/07_01_03_144610.html

Petir Lebih Suka Lelaki daripada Wanita

Sebagai negara kepulauan yang terletak di katulistiwa, Indonesia sangat subur bagi tumbuhnya petir.Ini berbeda dengan Brasil, yang juga sama-sama terletak di katulistiwa. Tak heran kalau Indonesia tercatat sebagai negara dengan hari guruh tertinggi, rata-rata 150 hari guruh/tahun. Disusul Jepang, 30 - 80 hari guruh.Hari guruh merupakan hari di mana guruh terdengar. "Yang mencatat Dinas Meteorologi. Tiap mendengar guruh, tanggal hari itu ditandai. Meski terdengar sepuluh guruh, tetap saja dihitung satu," kata Zoro.Di Indonesia, daerah yang paling banyak petirnya Bogor, Tangerang, Kalimantan Timur, Sumatra bagian timur, dan Biak. Jika dulu Bogor tercatat sebagai daerah dengan hari guruh tertinggi, yakni 322 hari dalam setahun, menurut Zoro, BMG mengklaim Tangerang bagian utara sebagai daerah dengan hari guruh tertinggi, yakni 336 hari guruh.Yang aneh dari sifat petir, sesuai penelitian Prof. Walter Comor dari Universitas Michigan, laki-laki enam kali lebih mudah disambar petir ketimbang wanita. Lebih aneh lagi, petir ini suka sekali menyetrum pohon oak. Padahal, dalam mitologi Yunani, pohon oak dipercaya sebagai pohon keramat Dewa Zeus yang juga penguasa guntur dan petir!
Disarikan dari http://arsip.info/sains/fisika/astronomi/cuaca/petir/07_04_06_145547.html

Senin, 22 Desember 2008

Master Petir Indonesia (Dr. Reynaldo Zorro dan Dr. Syarif Hidayat )

Master Petir Indonesia yang menjadi acuan saat ini : Dr. Reynaldo Zorro dan Dr. Syarif Hidayat (ITB) , banyak hal yang diperoleh penulis selama pemasangan dan pemeliharaan Sistem Proteksi Petir Terpadu dari Grissik sampai Duri. Dimana untuk pertama kali 1999 saya mengenal Intergated Lightning Protection System dan menggabungkan semua grounding, Surge Arrester yang sesuai dengan karakteristik petir tropis, Early Streamer... Masih inget di ingatan saya ketika Th 2000 Master Zorro sang Doktor Fenomena Petir tanpa sungkan-sungkan langsung naik ke Tower SST 72m cuma untuk mengecek sendiri (Investigasi) kelayakan sambungan Early Streamer dengan Double Shield Down Conductor Cable, setelahterjadi sambaran petir yang mengakibatkan kerusakan pada sistem Scada Control di Puskom. Master Syarif tidak kalah seru, Notebook itu yang menjadi ciri khasnya .. OS windows sampai aplikasinya Full Huruf Jepang.. Beliau emang Doktor Petir lulusan Negeri Oshin itu, Berbagai model Arrester Tropis lahir dari tangan beliau ini.. Joss dibandingkan produk Europe yang Notabene karakteristik petirnya lain.

Minggu, 21 Desember 2008

Arus Petir Terbesar Ada di Selatan Jakarta

Kekuatan petir yang tersembunyi
Petir sering terlihat di saat cuaca mendung atau ketika sedang hujanbadai. Coba sekali-sekali kamu perhatikan di malam hari, saat hujanderas, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh suaramenggelegar. Suara itu membuat kita sering menutup telinga kita, bahkanmembuat kita bersembunyi ditempat yang menurut kita cukup terlindungi.Mengapa? Karena petir bisa menyambar benda-benda di sekitarnya danditempat yang tinggi. Misalnya pohon kelapa atau tiang listrik.

Dalam beberapa kejadian di Indonesia, petir bisa menyebabkan kematian,seperti pernah terjadi di Batam. Ketika seseorang sedang bermain golf dilapangan terbuka, ia tiba-tiba tersambar petir. Sangat dahsyat ya...Nah, sekarang, teman-teman ingin tahu mengapa suara petir menggelegarsampai menerangi langit? Atau teman-teman ingin tahu seberapa banyak sihcahaya yang dipancarkan petir? Atau seberapa besar panas yangdilepaskannya? Kalau mau tahu, ayo baca kelanjutan artikel ini.

Dalam ilmu fisika, satu kilatan petir adalah cahaya terang yangterbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petirdapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah diatmosfer – masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaantanah, atau antara dua permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaranpertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Inibukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanyadapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaranpertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentukpada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatanpositif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menujuawan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di ataspermukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awandan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yangsangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menujuawan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaantanah ini melebihi beberapa juta volt.

Energi petir
Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripadayang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika.Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajatCelcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petirterkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa iniberarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkanseluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 Celcius (dari Wikipedia disebutkansun's surface temp is 6000 Celcius, mungkin yang dimaksud adalahtemperatur dari core nya). Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 darisuhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terangdaripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt.

Sebuah sambaran petir berukuran rata-rata memiliki energi yang dapatmenyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan. Sebuahsambaran kilat berukuran rata-rata mengandung kekuatan listrik sebesar20.000 amp. Sebuah las menggunakan 250-400 amp untuk mengelas baja.Kilat bergerak dengan kecepatan 150.000 km/detik, atau setengahkecepatan cahaya, dan 100.000 kali lipat lebih cepat daripada suaraKilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan96.000 km/jam.

Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalamwaktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awandalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalamwaktu hingga setengah detik. Suara gemuruh yang mengikutinya disebabkanoleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya,udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara,meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalamrentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udaraatmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinyaguntur dan petir yang susul-menyusul.Petir berarus listrik terbesar

Sebuah majalah `Intisari' pernah mengungkapkan bahwa petirberarus listrik terbesar terdapat di Indonesia, tepatnya di daerah Depok. Penelitian yang disponsori PLN Cabang Depok, pada bulan April,Mei dan Juni 2002, dengan menggunakan teknologi lighting position andtracking system (LPATS), itu untuk mengenali perilaku petir di wilayah kota di selatan Jakarta. Tak disangka, para peneliti mendapati aruspetir negatif berkekuatan 379,2 kA (kilo Ampere) dan petir positifmencapai 441,1 kA.(sebagai perbandingan ampere yang ada di listrik rumah kita sekitar 2-10 A, so u can imagine how big amp lightin is..)Dengan kekuatan arus sebesar itu, petir mampu meratakan bangunan gedungyang terbuat dari beton sekalipun. Selama ini, Indonesia memang dikenalsebagai negara dengan sambaran petir cukup tinggi. Kondisi meteorologisIndonesia memang sangat ideal bagi terciptanya petir. Tiga syaratpembentukan petir – udara naik, kelembaban, dan partikel bebas atauaerosol – terpenuhi dengan baik di Indonesia sebagai negara maritim.Dalam majalah Intisari edisi Desember 2000, disebutkan bahwa bumi bisadiibaratkan sebagai kapasitor. Antara lapisan ionesfer dan Bumi, jikalangit cerah, ada arus listrik yang mengalir terus-menerus, dariionosfer yang bermuatan positif ke Bumi yang bermuatan negatif. TapiBumi tidak terbakar, karena ada awan petir yang bermuatan listrikpositif maupun negatif sebagai penyeimbang. "Yang positif turun keBumi, dan yang negatif naik ke ionosfer.Ketika langit berawan, tidak semua awan adalah awan petir. Hanya awancumulonimbus yang menghasilkan petir. Petir terjadi karena pelepasanmuatan listrik dari satu awan cumulonimbus ke awan lainnya, atau dariawan langsung ke Bumi.

Disarikan dari : http://www.mail-archive.com/fisika_indonesia@yahoogroups.com/msg03350.html

Petir dalam Mitologi Kuno dan Fenomena Bogor


Petir dan Bogor adalah dua hal yang sulit di pisahkan. Fenomena alam berupa kilatan cahaya di-langit itu memang identik dengan Kota Bogor, Bahkan, Bogor yang dikenal dengan sebutan kota hujan ini pernah memiliki hari sambaran petir per tahun ter­tinggi di dunia. Dari 365 hari dalam setahun, petir singgah sebanyak 322 hari di kota terse­but (88 persen dari jumlah hari dalam setahun).
Bogor hanyalah salah satu dari sekian banyak kota di Ta­nah Air yang kerap didatangi petir. Posisi geografis Indonesia menjadi penyebab tingginva sambaran petir tersebut. Karak­teristik wilayah Indonesia ter­bentang dari barat hingga timur khatulistiwa sepanjang 5.110 kilometer. Dengan garis meredi­an membujur dari utara ke selatan sepanjang 1.888 kilome­ter menimbulkan ancaman dan risiko tersendiri bagi Indonesia. Dengan posisi geografis seperti ini, Indonesia menjadi salah satu tempat di dunia ini yang memi­liki hari sambaran petir terting­gi di dunia.


Dalam mitologi kuno, sam­baran petir digambarkan seba­gai seorang petir bernama Zar­panit. Kisah ini terlukis di candi Summerer, Mesopotania Sela­tan. Dikisahkan, petir mempu­nyai daya rusak yang sangat tinggi. Jika dikaitkan dengan karakteristik Indonesia, aktivi­tas ekonomi masyarakat di In­donesia memang menghadapi ri­siko sambaran petir yang cukup besar dan berdampak negatif secara materi ataupun jiwa menurut Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Fisika,Universitas Nasional (Unas), Prof Djuheri; kerugian akibat petir sangat besar. Biasanya, penyebab dari kerusakan bangunan terutama­ karena besar dari arus petir dan kecuraman petir yang bisa men­capai 200 kA.

Kilatan petir mengandung muatan listrik 100 juta volt, Energi sebesar itu bisa mema­naskan suhu udara hingga men­capai 40 ribu derajat Celsius. "Bisa dibayangkan betapa besar energi yang dihasilkan atau be­tapa bahayanya jika menyambar makhluk hidup," katanya ke­pada Republika di Jakarta, akhir pekan lalu. Sebagai gam­baran, energi listrik yang dilon­tarkan dari kilatan petir itu setara dengan 300 ton beban yang jatuh pada ketinggian 100 meter.

Sebenarnya, kata Djuheri, sekitar 80 persen sambaran petir terjadi antar-awan, baik awan yang berbeda maupun di dalam awan itu sendiri. Baru sisanya sebanyak 20 person turun ke bu­mi. Namun, sambaran petir itu tetap masih banyak menimbul­kan kerugian. Dengan berkem­bang pesatnya peralatan elek­tronika dan mikroelektronika, sambaran tidak langsung men­jadi ancaman yang menakutkan meski menganai tempat jauh. Ketakutan itu, kata Djuheri, karena radiasi, induksi, dan konduksi dari gelombang elek­tromagnetik.

Seperti yang dicatat Badan Pemadam Kebakaran Austria, kerugian karena sambaran petir tiap tahun cenderung naik: Pada­1981 kerugian karena sambaran langsung berjumlah 34 kasus dengan nilai kerugian sekitar 7,50 juta dolar AS dan sambaran tidak langsung 16.049 dengan nilai kerugian 27,70 juta dour AS. Dalam satu dekade kemudi­an, meningkat menjadi 59 dengan nilai 12,219 juta dolar AS dan 25.685 juta dolar AS sambaran tidak langsung.

Sambaran petir tidak saja dapat merusak fasilitas dan aktivitas produksi, namun juga memerlukan waktu tersendiri untuk mengembalikannya pada kondisi sernua. Selama waktu perbaikan, perusahaan tidak saja kehilangan kesempatan untuk berproduksi, namun juga akan kehilangan konsumen.
Kerusakan instalasi komputer di Koln, Jerman pada 1989 merupakan ilustrasi yang sangat jelas, Sebuah gedung yang ber­jarak sekitar 100 meter dari lokasi instalasi komputer terse­but ikut tersambar petir. Kenaikan tegangan yang dise­babkan sambaran petir tersebut mengakibatkan kerusakan computer. Perbaikan perangkat komputer sekitar Rp 1 miliar, namun, kerugian karena tidak bekerjanya computer mwncapai Rp 4 miliar.


Dengan risiko petir yang demikian besar, maka diper­lukan alat penangkal petir. Saat ini telah dikembangkan alat elektrostatik dan membran sis­tem. Peralatan yang mempunyai tingkat efektivitas menangkal hingga 90 persen umumnya sudah terpasang di gedung-­gedung pencakar langit. Namun, di sektor industri kecil dan perumahan, alat tersebut belum terpasang. "Hanya sedikit yang menggunakan penangkal petir jenis elektrostatik dan membran sistem ini," katanya

Industri kecil ataupun perumahan warga masih banyak yang menggunakan penangkal petir konvensional atau bahkan tidak menggunakan penangkal jenis apa pun. Ini sangat berba­haya. Karena penangkal petir konvensional masih memungkinkan terjadi induksi bahkan menyebabkan penangkalnya ikut jebol. Namun meskipu bahayanya sangat besar, masyarakat tak acuh terhadap kerugian yang diakibatkan oleh petir Itu terlihat dari masih sedikitnya penggunaan penangkal petir.

"Untuk mengurangi kerugian akibat petir, masyarakat sebaiknya membeli elektronik yang mempunyai penangkal petir internal," cetus dia. Kini di pasaran, alat elektronik yang dilengkapi dengan penangkal petir internal sudah dipasarkan. Namun, masih saja ada pabrik yang mengabaikan antipetir internal ini.
Di Indonesia, hingga kini masih memungkinkan menjadi sasarann petir terbesar. Besar atau banyaknya petir sendiri terpengaruh oleh awan dan cuaca. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), secara umum frekuensi hari terjadinya sambaran petir di indonesia cukup tinggi. "Indonesia masih tetap menjadi sasaran," katanya.


Disarikan dari : http://www.djlpe.esdm.go.id/modules/news/mbl_detail.php?news_id=1567

Benjamin Franklin (1706-1790) Pengagum Badai, Temukan Penangkal Petir


"Waktu adalah uang". Itulah kata-kata yang masih populer sampai sekarang yang awalnya disampaikan oleh Benjamin Franklin. Kita mungkin lebih mengenalnya sebagai politikus, pemimpin revolusi di Amerika dan salah satu penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Namun, di balik itu ternyata tokoh yang panggilan akrabnya "Ben" ini juga seorang wartawan, penerbit, pengarang, dan sekaligus juga penemu. Ben lah yang menjadi kepala kantor pos pertama, pembuat perpustakaan umum pertama, dan orang pertama yang mengorganisir barisan pemadam kebakaran di Amerika. Dan tentu saja ia juga orang pertama yang menemukan penangkal petir.

Benjamin Franklin adalah anak Josiah Franklin dan terlahir di Milk Street, Boston, AS, pada tanggal 17 Januari 1706. Benjamin adalah anak bungsu dari 17 anak Josiah dari dua perkawinan. Benjamin berhenti sekolah pada saat ia berusia sepuluh tahun, dan pada umur dua belas tahun ia telah magang pada usaha penerbitan milik James, kakak laki-lakinya. Percetakan ini menerbitkan surat kabar New England Courant.


Benjamin menjadi kontributor dan bahkan kemudian editor surat kabar itu. Suatu hari kakak beradik ini berselisih hingga akhirnya Benjamin melarikan diri, pertama-tama ke New York, lalu ke Philadelphia pada Oktober 1723. Setelah itu Benjamin mengalami banyak pengalaman yang berat yang menempanya menjadi salah satu tokoh yang paling banyak dikenang karena karya-karyanya.
Pengagum badai


Benjamin Franklin sangat terpukau dengan kekuatan badai dan petir. Mungkin jika ia masih hidup hingga sekarang kita bisa menambahkannya sebagai storm chaser seperti dalam film "Twister" atau tayangan dokumenter di televisi tentang badai dan petir.

Di Boston, Massachussetts pada tahun 1746, Franklin memulai rangkaian eksperimen listriknya. Dengan cepat ia mengubah tempat tinggalnya menjadi semacam laboratorium kecil dengan menggunakan alat-alat yang ada di sekitar rumahnya tersebut. Dalam salah satu eksperimennya, Ben secara tidak sengaja terkena aliran listrik (kesetrum). Mungkin inilah awal keinginannya untuk dapat menciptakan alat yang bisa menggunakan kekuatan listrik dan menangkal dampak negatifnya.
Franklin kemudian menghabiskan musim panas tahun 1747 nya dengan serangkaian eksperimen listriknya. Ia menuliskan laporan dan mengirimkannya kepada Peter Collinson, temannya di London yang juga seorang saintis yang sangat tertarik untuk memublikasikan hasil kerjanya. Bulan Juli Franklin memperkenalkan istilah positif dan negatif untuk menggambarkan muatan listrik untuk menggantikan istilah vitroeus dan resinous yang dipakai sebelumnya. Franklin juga menjelaskan konsep baterai listrik dalam suratnya untuk Collison pada musim semi 1749, namun saat itu ia belum mengetahui bagaimana teori tersebut bisa berguna untuk kepentingan manusia.


Pada tahun yang sama Benjamin Franklin mengemukakan pendapatnya tentang kesamaan antara listrik dan petir. Kesamaan yang dimaksud adalah dalam hal warna cahaya, arah aliran, bunyi yang dihasilkan, dan banyak lagi. Pada masa itu bukan hanya ia yang memiliki pendapat demikian, namun kemudian Franklin lah yang pertama kali membuktikan pendapatnya itu.

Penemuan Franklin Rod
Pada tahun 1750, dalam upayanya membuktikan bahwa petir adalah listrik, Franklin mulai berpikir untuk melindungi manusia, gedung, dan struktur lain dari bahaya sambaran petir. Ia kemudian menciptakan alat dari batangan besi dengan panjang 8 atau 10 kaki yang ujungnya dibuat runcing. Ia berpendapat bahwa besi berujung runcing tersebut akan menarik listrik dan dengan dihubungkan ke tanah (bumi) akan mengosongkan listrik statis yang berasal dari awan. Pendapat ahli lain menyebutkan bahwa besi berujung bundar akan lebih efektif. Pendapat ini mendapat dukungan dari Raja George III. Perbedaan pendapat dan dukungan terhadap teori Franklin pada saat itu dituduh sebagai salah satu ciri ketidakpatuhan.


Dua tahun berikutnya barulah ia mencoba alat hasil rakitannya tersebut. Batang besi runcing ditempatkannya di puncak atap gereja dan menunggu petir menyambarnya. Karena tidak sabar ia memutuskan untuk mendekatkan alat penghubung dengan awan dengan menggunakan layang-layang. Sebagai pemicu datangnya aliran listrik ia menggunakan sebuah kunci yang terbuat dari logam, dan menempelkannya pada layang-layang. Meski dengan beberapa upaya pencegahan, namun percobaan ini termasuk percobaan yang sangat berbahaya. Beberapa menyebutkan bahwa Franklin terluka setelah percobaan tersebut. Namun, hal itu juga menjadi bukti bahwa teori Franklin tentang kesamaan listrik dengan petir telah terbukti.

Alat penangkal petir temuan Franklin yang terkenal dengan nama Franlin Rod kemudian banyak digunakan oleh rumah-rumah dan jenis bangunan lainnya. Rangkaian penangkal petir terbesar yang mengadopsi teori Franklin ini terlihat di kubah State House di Maryland. Penggunaannya didedikasikan untuk mengenang Benjamin Franklin sang penemu.***

Disarikan dari paparan Rudi Haryanto S.Si. : http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=12721

Petir ini dalam Qur'an

Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir dalam Qur'an,

"...Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nuur, 24:43)

Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul.
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.


Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur'an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur'an, sesungguhnya adalah "Guruh". Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.

Disarikan dari : http://www.harunyahya.com/indo/artikel/092.htm

Kamis, 11 Desember 2008

Pengukuran Arde Pada Tanki Timbun Crude Oil


Langkah pertama menentukan layak tidaknya sebuah Earth Tester untuk pengukuran arde adalah posisi range kerja batere pada scale "Batt".. Jika masih masuk, bisa dipakai di lapangan. Posisikan Earth Tester pada posisi select "VAC" - posisi klem pada bak kontrol jangan dilepas, "Ukur" apabila tidak menunjukkan skala tertentu (harus menunjukkan 0) berarti tidak ada bahaya "Listrik Statis" pada tanki timbun, sehingga pengukuran bisa dilanjutkan. Jika peda VAC menunjukkan skala tertentu, segera hubungi petugas SHER (Safety) untuk penanganan lebih lanjut. Biasanya yang dilakukan oleh petugas Safety adalah dengan menghubungkan ke Bonding yang R-nya pasti lebih rendah, sehingga Elektro Statis hilang/ dibuang ke Bumi. Hal yang sama dilakukan dengan mengikatkan kabel tembaga antara flange fitting pada pipa, untuk mencegah elektro statis. Setelah VAC=0, lalu pindahkan posisi select pada RX100 (harus tidak menunjuk), terus ke Rx10 (boleh menunjuk), terus RX1 (harus menunjuk). Jika R lebih dari 10 Ohm adalah jelek (menurut PUIL dan PECPS). Maka gunakan trik untuk menurunkan tahanan Grounding dengan cara memparalelkan/ memperbanyak RODs.

Mengukur Tahanan Isolasi Kabel dengan Insulation Tester


NYFGBY 3 X 70mm2 X 10KV (3=Kabel Isi 3, 70=Penampang, 10KV=Tahanan Isolasi mampu menahan hingga 10KV, biasanya digunakan pada tegangan kerja 6000V.

Pemilihan Megger (insulation Tester) menurut rumus Empiris PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik)/ PECPS (Petrolum Elektro Code Pertamina Standar)= 3 X E Kerja. Dalam Kasus

Tegangan Kerja 6000V maka 6000X3=18000, maka dipakai Hipot Tester atau jika menggunakan Insulation Tester menggunkan range yang tertinggi (10000V atau 15000V).

Macam Insulation Tester :
100
500
1000
2000
3000
5000
7000
10000
15000
>15000 (Hipot)

3 Langkah pengukuran :
S-T dijumper lewat coil mendapatkan Guard
L dihubungkan ke R
E dihubungkan ke Ground

R-S dijumper lewat coil mendapatkan Guard
L dihubungkan ke RT
E dihubungkan ke Ground

R-T dijumper lewat coil mendapatkan Guard
L dihubungkan ke RS
E dihubungkan ke Ground

RIsolasi Minimal = 1000 X E Kerja, maka jika hasil pengukuran menunjukkan 1000M Ohm, maka memenuhi syarat, karena 1000X6000=6 M Ohm, jadi masih diatasnya.

Disarikan dari Tutorial Mr. Sukardi AdiSuryo MT

Selasa, 02 Desember 2008

Menentukan Jenis Kabel Down Konduktor

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam hal menentukan Jenis, Type Kabel untuk Down Konduktor Sistem Proteksi Petir dirangkum pada tulisan ini


ERICORE Version 3- One Model ERICOREThe goal was to improve on the performance of E2, yet keep size benefits of E1- Insulation spec’d at LDPE or XLPE, minimum rating of 33 kV, 50 kV/mm. - Cable to be triple extruded – extruded semiconductive layers to be 0.5 mm- 55mm sq core- Semi-conductive outer sheath 100ohm.mm- Insulation Layer 1.8mm – improved tolerance

TestingIndependent Test results at TRL Labs in Melbourne Result => breakdown at 310kV @ 1.2/50usRecall E1 and E2, same tests breakdown at 180-190kV 1.2/50us


Disarikan http://www.petir.com/ericore_v3.html