Kamis, 01 Januari 2009

Lightning Location System


Untuk menentukan lokasi dan waktu sambaran pada daerah yang luasnya sampai 1 juta km2, maka dikembangkan Sistem Penentu Lokasi Petir (Lightning Location System). Alat ini terdiri dari minimum 3 stasiun penerima (receiver) yang terletak dengan jarak masing-masing ratusan km, data dikirimkan melalui telepon, radio, atau satelit (VSAT) ke pusat analisa (Central Analizer) dimana data diolah dan dimanfaatkan . Pada receiver radiasi gelombang elektromagnetik dari petir (LEMP) diterima.

Terdapat 2 sistem deteksi sambaran petir dengan prinsip yang berbeda, yakni:


  1. Magnetic Direction Finder (DF)

  2. Time of Arrival (TOA)

Indonesia sejak awal tahun 1995 telah menggunakan sistem penentu lokasi petir yang menggunakan prinsip TOA sistem, yakni Lightning Position and Tracking System (LPATS) milik Atmospheric Research System Inc, Florida (ARSI), USA. Sistem ini telah diopersionalkan di Indonesia sejak tanggal 27 Maret 1995 yang dimiliki oleh ITB.


Disarikan dari Makalah Training EMC Based LPS 1-2 Maret 2000