Jumat, 02 Januari 2009

Kilang Pertamina Dilindungi Sangkar Faraday (+ Pohon Kandri) Untuk Atasi Sambaran Petir

Suara Merdeka, Senin, 8 Desember 2003
Jawa Tengah - Banyumas
Kilang Pertamina Dilindungi Sangkar Faraday Untuk Atasi Sambaran Petir


CILACAP- Untuk melindungi kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan (UP) IV Cilacap dari serangan badai petir (thunder storm), kini di kompleks kilang tersebut dipasang alat penangkal petir Sangkar Faraday. Alat penangkal petir hasil temuan para ahli petir Indonesia itu telah teruji mampu menangkal serangan badai petir.

''Alat penangkal petir Sangkar Faraday telah teruji mampu melindungi tangki BBM Pertamina dari serangan thunder storm. Karena itu, alat tersebut sampai saat ini masih dipasang di semua tangki BBM yang ada,'' kata Kahupmas Pertamina UP IV Drs M Husni Banser, Sabtu (7/12).

Dijelaskannya, alat penangkal petir Sangkar Faraday sengaja dipasang untuk melengkapi alat penangkal petir yang telah dipasang lebih dulu. Tujuannya, untuk memberikan perlindungan yang maksimal terhadap serangan badai petir.
Hal itu dilakukan, karena Pertamina tidak ingin musibah kebakaran sejumlah tangki BBM yang terjadi pada tahun 1995 lalu terulang kembali. Saat itu, semua tangki BBM telah diberi alat penangkal petir. Namun, alat tersebut ternyata tidak mampu menangkal serangan badai petir. Akibatnya sejumlah tangki BBM yang terkenan petir terbakar.

''Pertamina tidak ingin musibah tersebut terulang. Untuk itu, Pertamina memasang alat penangkal petir. Setelah dipasang Sangkar Faraday, sampai saat ini kilang Pertamina ternyata aman dari gangguan petir,'' katanya.


Pohon Kandri
Selain memasang alat penangkal petir canggih, di kompleks kilang juga ditanami pohon kandri. Konon pohon kandri dipercaya sebagai tanaman yang bisa dijadikan sebagai penangkal petir. Sebab, akar pohon kandri cukup panjang dan mampu menembus ke lapisan tanah yang cukup dalam, sehingga batang tanaman itu bisa berfungsi seperti ground.

Kepala Stasiun Meteorologi Cilacap Budi Anggono SH menambahkan, pada periode Desember-Januari sering terjadi pertumbuhan awan cumulonimbus vertikal yang berlebihan. Kondisi tersebut menimbulkan perbedaan muatan pada awan yang tubuh menggulung ke atas. Perbedaan muatan itu menyebabkan terjadi badai petir.

''Serangan thunder storm membahayakan bangunan yang cukup tinggi dan berada di tanah yang lapang, termasuk pemancar radio. Untuk itu, kami selalu memberikan informasi mengenai masalah ini ke sejumlah dinas instansi, pemilik gedung bertingkat, dan pemilik pemacar radio,'' paparnya.
Melalui informasi tersebut diharapkan para pemilik gedung bertingkat dan pemacar radio akan segera mengecek kembali, apakah ground pada alat penangkal petir yang telah dipasang masih berfungsi dengan baik atau tidak.

''Kalau ground pada alat penangkal tersebut sudah tidak berfungsi, sebaiknya segera diperbaiki sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,'' kata Budi Anggono.(ag-34k)

http://www.suaramerdeka.com/harian/0312/08/dar24.htm

Tidak ada komentar: